Header

Silakan baca tulisan saya, harap maklum dalam tahap mencoba. Mohon komentarnya, terimakasih atas kunjungan Anda, Jgn Lupa isi Buku Tamu y

Wednesday, August 31, 2011

$GURU ”KREATIF” versus SISWA ”PEMALAS” atau ”Standar Nilai”??? $

              Terinspirasi dari salah satu acara di TV Swasta tentang guru-guru yang kreatif beberapa waktu lalu (Jum’at malam), saya mencoba menulis sebuah opini.
Dalam penyampaian materi pelajaran di sekolah seorang guru tentu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.  Untuk menyalurkan ilmu yang dimiliki oleh guru kepada anak didiknya banyak langkah yang ditempuh, diantaranya membuat alat peraga, charta, ataupun LKS buatan sendiri, dll.  Tujuannya adalah agar siswa dapat mengerti materi pembelajaran yang telah disampaikan.  Dengan adanya alat bantu tersebut, serta metode pembelajaran yang diterapkan, pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik, siswa sebagai pusat pembelajaran, dan guru sebagai fasilitator dapat berjalan dengan baik.
Siswa sangat tertarik dengan  metode pembelajaran yang dilakukan oleh sang Guru, hal ini terlihat dari keaktifan mereka dalam proses belajar di kelas pada saat itu.
Kemampuan siswa akan materi yang telah diberikan, kemudian diukur dengan pemberian ulangan harian. Pada saat ulangan harian, beraneka ragam nilai yang muncul, sayangnya sebagian besar sangat mengecewakan (Tidak Tuntas). Kejadian seperti ini berlangsung terus menerus.  Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa sangat jarang mengulang pelajaran di rumah, minat belajar mereka sangat rendah.
Kadang kalau di tanya,  ada siswa yang  jawab ”Maklum, Bu..sekolah di Dusun...
Memang di daerah terpencil minim sarana prasarana pendidikan, juga karena faktor lingkungan, budaya masyarakat yang menurut pengalaman penulis dapat mempengaruhi minat belajar seseorang, bukankah”barang siapa yang berteman dengan tukang minyak wangi akan ketularan wanginya, tapi yang berteman dengan pandai besi akan tekena percikan apinya”. 
Namun siswa di daerah terpencil juga berhak akan pendidikan yang layak.
Berbagai seminar/pelatihan yang diikuti oleh Guru guna meningkatkan potensi diri, tapi apabila tidak didukung oleh lingkungan yang kondusif bagaimana mungkin tujuan pembelajaran akan tercapai, sementara keberhasilan siswa kita ukur dengan standar nilai.  Bagaimana guru bisa mengajar dengan baik apabila  di sekolah siswa masih harus ditegur masalah kedisiplinan (kewajiban guru tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran, bukan?), nilai siswa masih belum memenuhi standar nilai.
Jadi apakah siswa Pemalas atau Standar Nilai yang dapat membunuh kreativitas Sang Guru?
                                                                                                                                   
Penulis

No comments:

Post a Comment